Diposting oleh Forex Signal on

Modifikasi Motor Supra Fit

Categories: || Posted by Hafni Syaeful Sulun


Tepat di hari ulang tahun ke-20, saya memodifikasi sepeda motor Honda Supra Fit saya. Tema modif yang saya terapkan adalah balap. Saya ingin tampilan motor saya menjadi racing look. Untuk mewujudkan impian saya ini, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kali ini saya baru bisa mengganti beberapa bagian penting saja, yang penting sudah racing look walaupun sangat minimalis.

Bengkel mana yang saya tuju untuk mendandani sepeda motor saya ini? Yonk Jaya Motor jawabannya. Bengkel ini sangat terkenal dan menjadi tujuan banyak bikers. Ada dua bengkel umum (bukan bengkel resmi sebuah pabrikan sepeda motor) Yonk Jaya Motor yang saya ketahui. Keduanya sama-sama di Jalan Ahmad Yani. Yang pertama di nomor 358 (ini yang saya tuju) dan yang kedua di sebelah barat BCA (dari sumber internet sih nomor 640). Yonk Jaya Motor juga merupakan distributor beberapa komponen sepeda motor (terutama komponen balap) terkenal di tanah air, seperti AHRS dan TDR. Selain dua bengkel umum ini, Yonk Jaya juga mempunyai dealer (yang juga bengkel resmi) sepeda motor Yamaha. Letaknya beberapa meter di sebelah barat bengkel yang disebutkan pertama. Dan yang paling menarik adalah Yonk Jaya juga mempunyai tim balap sepeda motor. Namanya sering berganti tergantung sponsor, misalnya di Indoprix 2007 mereka mempunyai tim bernama Yamaha TDR Pertamina E4TR Yonk Jaya. Perlu diketahui, Indoprix merupakan ajang balap sepeda motor bergengsi tinggi tingkat nasional yang baru tahun ini diadakan Ikatan Motor Indonesia (IMI). Ajang balapan yang hanya diikuti para pembalap papan atas Indonesia ini juga disiarkan di Trans 7 lho. Karena reputasinya tersebut, nama bengkel ini (dan juga pemilik, mekanik, maupun karyawan lainnya) pun sering nongol di tabloid yang membahas sepeda motor, Motor Plus.

Sekarang kita bahas inti artikel ini. Pada kesempatan pertama ini, saya melakukan modifikasi pada bagian footstep depan, footstep belakang, dan knalpot. Saya mendahulukan bagian-bagian ini karena menurut saya bagian-bagian ini (kecuali footstep belakang) merupakan bagian-bagian yang paling menunjukkan tampilan balap.

Agar racing look tentunya footstep depan diganti dengan model underbone. Ketika saya tanyakan kepada karyawan Yonk Jaya Motor tentang hal ini, saya langsung ditunjukkan sebuah footstep underbone AHRS. Agar sesuai dengan perubahan footstep depan, footstep belakang pun wajib diganti. Sang karyawan tadi pun memilihkan footstep Suzuki Satria lawas (2-tak). Bukan yang original Suzuki lho. Sebenarnya saya ingin memilih footstep Satria FU150 (4-tak), desainnya kan lebih futuristik, tetapi karyawan tadi mengatakan tidak ada stoknya. Ya sudah lah. Dan yang terakhir, knalpot. Lagi-lagi mbak itu menunjukkan produk AHRS.

Setelah memilih ketiga komponen tersebut, mekanik pun beraksi. Pada saat pemasangan footstep depan, ada komponen yang harus diganti, yaitu tiang rem, karena tiang rem sebelumnya tidak bisa disesuaikan dengan footstep baru. Agar menempel di rangka, footstep belakang pun dilas ke rangka. Akhirnya, setelah sekitar 2,5 jam modifikasi kali ini pun rampung.

Karena semua komponen baru ini bukanlah komponen yang semestinya untuk sebuah sepeda motor harian, maka ada beberapa kekurangan setelah modifikasi ini. Pertama, standar samping dicopot karena menjadi satu dengan footstep lama (walaupun sebenarnya masih bisa dipertahankan dengan memotong besi yang menonjol keluar). Kedua, lampu rem tidak akan menyala jika kita menginjak rem belakang karena footstep baru tidak mempunyai bagian yang terhubung dengan saklar lampu rem. Ketiga, kick starter diputar sekira 90 derajat ke belakang untuk menyesuaikan dengan footstep baru. Setidaknya tiga hal ini yang cukup berpengaruh.

Ada hal menarik dari kunjungan saya ke bengkel ini. Mekanik yang menangani sepeda motor saya ini seperti orang Tegal (sok tahu deh). Saya beranggapan seperti ini karena bahasa dan logat yang keluar dari mulutnya ketika berbicara dengan mekanik lain tampak seperti kepunyaan orang Tegal. Mekanik-mekanik lainnya pun begitu juga. Setahu saya ada 4 mekanik yang berbahasa Jawa (Tegalan). Walaupun begitu, saya dan mekanik itu tetap berbahasa Indonesia ketika berkomunikasi.

Rencana modif selanjutnya adalah:

  1. Bengkok setang dan ganti jok
    Setang tidak usah dibuat pendek deh. Jok diganti dengan yang pembatas pengendara dengan boncenger agak ke belakang atau sekalian tidak ada pembatasnya.

  2. Ganti ban yang lebih lebar
    Untuk tipenya, sampai saat ini saya baru terpikir ke Dunlop TT900 (seperti kepunyaan Yamaha F1ZR). Katanya sih licin, tapi dulu waktu masih SMA saya mengendarai F1ZR tidak menemui masalah dengan ban orisinalnya (walaupun pernah kecelakaan, tapi bukan karena bannya kok).

  3. Ganti pelek palang, ganti cakram depan dengan yang lebar, dan pasang cakram belakang
    Yang ini sepertinya tidak akan kesampaian. Keburu disuruh ganti motor soale sudah tiga tahun lebih sepeda motor ini menemani saya.



{ 0 komentar... read them below or add one }

eXTReMe Tracker
Privacy Police
190